Semua berawal pada kesempatan yang mendulang lebih tinggi dari biasanya

Beberapa hari lalu, tidak ada lagi bising kendaraan, tidak ada lagi jalan yang harus kulalui kecuali jalan menuju rumahnya. Suasana yang masih sama dari terakhir kali kuinjak pedal gas melintasi gang demi gang.

Melewati tiap rumah dengan desain hampir serupa, menyusuri macam jaglukan yang kikis pinggirnya, memasuki kompleks yang kini sudah banyak penghuni. Aku pun masih ingat betul kapan saat harus belok, kapan harus mengambil lurusan. Aku sangat mengingatnya. Hati makin berdebar saat bertemu kelokan terakhir sebelum sampai tujuan. Tanpa banyak keluh, kutambal hati yang rentan dan rapuh.

Kulihat dari luar, ada keluarga yang agak kukenal, tidak salah lagi, itu keluarga mantunya. Aih, baru ingat, kini ia telah tumbuh menjadi pohon yang begitu rindang, dengan dahan yang menjulur membelah langit menjadi banyak bagian. Sejuk.

Ada beberapa desain teras yang diubahnya. Ujung bibirku menyungging naik melihat perubahan ini. Siapa lagi dalang selain kepala keluarga di sini, sang desain interior rumah.

Kolam koi yang kian meluas, sanitasi air yang dirancang lebih enak dipandang, di atas kolam terdampar kaca cembung berukurang sedang, di depan dipagari ornamen alam hasil tangan terampil. Aku tidak habis pikir, kapan dan dengan siapa ia mengerjakan ini semua.

Aku terpesona. Membuat senyumanku semakin melebar. Tak kuasa memupuk rindu yang membatin, yang ingin ditumpahkan dengan sebuah pelukan kasih sayang.

Saat kulihat, pintu yang sedikit tertutup kini dikit demi sedikit terbuka. Ada yang telah menjamu mempersilakan masuk, sebab salamku tadi telah menggema sampai ke dalam.

Maka berdentumlah!

Membuyarkan semua kekagumanku. Aku heran pada waktu yang kini berhenti mempersilakan mata untuk lebih lama menatapnya, mengantarkanku pada sebuah peristiwa silam, namun segera kuraih dan raib bersama realita. Walau seujung kuku sekalipun tak kuat memendam rasa yang telah lama dipelihara lamat-lamat.

Sampai tiba masa di mana seorang anak yang penuh hina memeluk seorang pria berjanggut uban dengan sebelah mata tertutup katarak, dengan semua kenangan bersama anak sulungnya yang masih ia ingat lekat-lekat.


(MSDK Cafe, 9 Maret 2019)

Komentar

Postingan Populer