soal-jawaban Kepemimpinan Pendidikan

Soal
1.    Jelaskan makna dan definisi dari:
a.    kepemimpinan
b.    pendidikan
c.    kepemimpinan pendidikan
jawaban :
a.    Kepemimpinan adalah sifat dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerjasama sehingga membentuk jaringan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek efisien dan efektif untuk mencapai tingkat produktifitas kerja sesuai dengan yang telah di tetapkan.[1]
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
b.    Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan.[2]
c.    Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran



2.  Apakah ada kaitan antara pemimpin, kepemimpinan, dan manajemen, jelaskan?
Jawaban:
Kaitannya antara pemimpin, kepemimpinan, serta manajemen, tidak dapat dipisahkan, dalam sebuah organisasi maupun perusahan atau lembaga, tidak lepas dengan ketiga hal tersebut. Sebagaimana yang kita tahu, pemimpin adalah seorang yang memegang amanah untuk memimpin suatu kelompok untuk tujuan bersama, pemimpin haruslah bersikap adil, serta bijaksana dalam mengambil keputusan, karna setiap keputusan yang akan diambil akan berdampak entah itu baik atau buruk kedepannya.[3]
Dari penjelasan tersebut saya dapat melihat kaitan antara pemimpin, kepemimpinan, dan juga manajemen. Bahwa seorang pemimpin harus mempunyai gaya kepemimpinan yang baik, karna kepemimpinannya tersebut apakah dapat menggerakan anak buahnya serta memanage atau mengatur segala hal demi tercapainya tujuan bersama.



3.    apa perbedaan manajer dan pemimpin, jelaskan?
Jawaban:
Kadang kita sering terlena dengan jabatan tinggi, atau sudah puas dengan gaji yang lumayan besar, tanpa kita mengetahui esensinya sebagai apakah kita? Atau bahkan kita sama sekali tidak mengetahui, perbedaan antara pemimpin dan manajer.
Vivian Giang, Bussines Insider menjelaskan dalam buku “On becoming A Leader” karangan Warren Bennis yang menulis tentang perbedaan penting antara beberapa pemimpin dan manajer. Yang dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.    Leader melakukan inovasi, sedangkan manager mengelola.
Ini berarti seorang leader atau pemimpin adalah orang yang datang dengan ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berpikir untuk maju. Orang ini harus terus-menerus  mengembangkan strategi-strategi dan taktik baru dan tips ‘jitu’ . Dia harus memiliki pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian, dan keahlian. Di sisi lain, manajer mempertahankan apa yang telah ditetapkan. Orang ini harus mempertahankan kontrol dan mengatasi gangguan dalam organisasi yang mungkin ada.
Dalam bukunya The Wall Street Journal Essential Guide to Management: Lasting Lessons from the Best Leadership Minds of Our Time, Alan Murray mengutip Drucker bahwa seorang manajer adalah seseorang yang menetapkan target yang tepat, tolok ukur, analisis, dan menilai kinerja. Manajer memahami orang-orang yang bekerja bersama mereka dan tahu mana orang yang terbaik untuk tugas-tugas tertentu.

2.    Leader menginspirasi sementara manajer bergantung pada kontrol.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang menginspirasi orang lain untuk menjadi yang terbaik dan tahu cara yang tepat mengatur tempo serta kecepatan untuk seluruh kelompok. Mengutip sebuah bait dalam buku Kepemimpinan bahwa “ pemimpin sejati adalah pemimpin yang mampu menciptakan pemimpin baru atau mengkader generasi penerus untuk menjadi pemimpin selanjutnya”. Yaitu salah satu caranya dengan menjadi inspirasi bagi orang lain di sekitarnya baik didalam maupundi luar perusahaan.
Penjelasan sederhananya adalah kepemimpinan ialah bukan apa yang Kita lakukan-tetapi apa yang orang lain lakukan sebagai respon dari diri kita. Jika tidak ada yang muncul di barisan ini, maka Kita bukanlah seorang pemimpin. Dan jika orang memutuskan untuk ikut dalam “kapal” Kita karena telah menginspirasi mereka, maka itu berarti kita telah membuat suatu ikatan kepercayaan dalam perusahaan. Ini adalah hal yang penting karena jika bisnis berubah dengan cepat dan membutuhkan orang untuk percaya dalam suatu misi, maka orang ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Adapun manajer, Drucker menulis bahwa tugas mereka adalah untuk mempertahankan kontrol atas orang dengan membantu mereka mengembangkan aset mereka sendiri dan mengeluarkan bakat mereka yang terbesar. Untuk melakukan ini secara efektif, Kita harus tahu orang-orang yang bekerja dengan dan memahami kepentingan mereka serta passionnya. Manajer kemudian menciptakan keputusan tentang gaji, promosi penempatan, dan melalui komunikasi dengan tim. Mengelola proyek adalah satu hal, memberdayakan orang lain adalah hal lain.

3.     Pemimpin bertanya “what” dan “why,” sedangkan manajer bertanya “how”.
Untuk bertanya apa  dan mengapa, kita harus mampu mempertanyakan mengapa orang lain melakukan tindakan-tindakan tertentu yang terjadi. Kadang-kadang ini mengharuskan kita menantang atasan. Ini berarti bahwa mereka mampu stand up untuk manajemen ketika mereka berpikir sesuatu  yang perlu dilakukan bagi perusahaan. Pemimpin tidak selalu benar tentunya.
Jika perusahaan mengalami kegagalan, pekerjaan leader adalah untuk datang dan berkata, “Apa yang kita pelajari dari hal ini?” Dan “Bagaimana kita menggunakan kegagalan  ini untuk memperjelas tujuan kita atau mendapatkan sesuatu yang lebih baik?”
Sebaliknya, manajer tidak benar-benar berpikir tentang apa artinya kegagalan. Tugas mereka adalah untuk bertanya “bagaimana” dan “kapan” untuk memastikan mereka melaksanakan rencana yang sesuai. Drucker menulis bahwa manajer menerima status quo dan lebih seperti tentara di militer. Mereka tahu bahwa perintah dan rencana yang penting dan tugas mereka adalah untuk menjaga visi mereka pada tujuan perusahaan saat ini.
Meskipun untuk dua peran mungkin mirip, “Para manajer terbaik juga para pemimpin,” kata Wade. “Saya pikir Anda bisa melakukan keduanya, tetapi Anda harus meluangkan waktu untuk mengolahnya.”[4]

4.    Sebutkan adan jelaskan yang termasuk fungsi-fungsi kepemimpinan?
Jawaban:
Pada umumnya Fungsi Kepemimpinan adalah mengusahakan agar kelompok yang dipimpinnya dapat mewujudkan tujuan dengan baik melalui kerjasama yang produktif dalam segala situasi. Menurut Sondang S. P. Siagian (1999) fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi:

1. Pimpinan Sebagai Penentu Arah
Setiap organisasi dibentuk sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu. Arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuannya harus sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana yang tersedia. Perumus dan penentu strategi dan taktik tersebut adalah pimpinan dalam organisasi tersebut.

2. Pimpinan Sebagai Wakil dan Juru Bicara Organisasi
Kebijaksanaan dan kegiatan organisasi perlu dijelaskan kepada pihak luar agar pihak tersebut mempunyai pengetahuan yang tepat tentang kehidupan organisasi yang bersangkutan, dan yang paling bertanggung jawab sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan berbagai pihak tersebut adalah pimpinan organisasi. Pimpinan perlu mengetahui keputusan lain yang telah dibuat oleh pimpinan yang lebih rendah. Serta pengetahuan tentang berbagai kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sebagai pelaksanaan dari berbagai keputusan yang telah diambil.

3. Pimpinan Sebagai Komunikator yang Efektif
Pemeliharaan hubungan baik ke luar maupun ke dalam dilakukan melalui proses komunikasi. Interaksi yang terjadi antara sesama anggota dalam suatu organisasi dimungkinkan karena komunikasi yang efektif. Komunikasi sangat diperlukan pimpinan dalam menyampaikan suatu keputusan dalam rangka pengendalian dan pengawasan, pengerahan bawahan dan menyampaikan informasi kepada pihak lain.

4. Pimpinan Sebagai Mediator
Dalam kehidupan organisasional, selalu ada saja situasi konflik yang harus diatasi, baik dalam hubungan ke luar maupun dalam hubungan ke dalam organisasi. Fungsi pimpinan sebagai mediator dalam hal ini difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang mungkin timbul dalam organisasi. Timbulnya situasi konflik dalam organisasi merupakan tantangan yang harus dihadapi pimpinan. Untuk mengatasinya secara rasional, objektif, efektif dan tuntas, dituntut kemampuannya berperan sebagai seorang mediator yang handal.

5. Pimpinan Sebagai Integrator
Adanya pembagian tugas, sistem alokasi daya, dana dan tenaga, serta diperlukannya spesialisasi pengetahuan dan ketrampilan dapat menimbulkan sikap, perilaku dan tindakan yang berkotak-kotak. Oleh karena itu diperlukan integrator terutama pada hirarki puncak, yaitu pimpinan. Hanya pimpinanlah yang berada “di atas semua orang dan semua satuan kerja yang memungkinkannya menjalankan peranan integratif yang didasarkan pada pendekatan yang holistik.

Berdasarkan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa keefektivan kepemimpinan dapat disoroti dari segi penyelenggaraan fungsi-fungsi kepemimpinan yang bersifat hakiki, yaitu sebagai penentu arah yang hendak ditempuh melalui proses pengambilan keputusan, sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam usaha pemeliharaan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi, sebagai komunikator yang efektif, sebagai mediator yang rasional, objektif dan netral serta sebagai integrator. Dengan fungsi-fungsi kepemimpinan tersebut, seorang pimpinan dapat menggerakkan, mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya.




5.    Sebutkan dan jelaskan model-model kepemimpinan dan berikan salah satu contoh dari model tersebut kaitannya dengan bidang pendidikan?
Jawaban:
Ada beberapa model kepemimpinan yang diantaranya adalah:

Manajerial (managerial)
Partisipatif (participative)
Transformasional (transformational)
Interpersonal (interpersonal)
Transaksional (transactional)
Post modern
Kontingensi (contingency)
Moral (moral)
Pembelajaran (instructional)

A.   Kepemimpinan Manajerial (managerial)
• Fokus seorang pemimpin adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan kompetensinya.
• Otoritas dan pengaruh bersifat formal, hierarkis dan birokratis

B.   Kepemimpinan Partisipatif (participative)
• Proses pengambilan keputusan secara kelompok
• Keterlibatan menimbulkan sikap demokratis, meningkatkan keefektifan tim dan lembaga serta bertanggungjawab.
• Rasa betanggungjawab dapat menimbulkan rasa memiliki
• Rasa memiliki dapat menimbulkan turut memelihara.

C.   Kepemimpinan Transformation
• Model yang komprehensif menggunakan pendekatan normatif
• Model ini lebih sentralistik, lebih mengarahkan, lebih mengontrol sistem
• Model cenderung berbuat sewenang-wenang karena kepemimpinan yang kuat, berani berkorban sebagai pahlawan, karismatik, dan konsisten dengan teman sejawat dalam berbagai nilai dan kepentingan umum
• Jika model berjalan optimal, mampu melibatkan stakeholders dalam mencapai tujuan

D.   Kepemimpinan interpersonal
• Lebih menekankan pada hubungan dengan teman sejawat dan hubungan antar pribadi.

E.   Kepemimpinan transaksional
• Hubungan antara pemimpin dengan bawahan berdasarkan kesepakatan nilai atau proses pertukaran (transaksi uang)
• Transaksi diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak

F.    Kepemimpinan Postmodern
• Mengizinkan menggunakan kepemimpinan demokratis
• Fokusnya pada visi yang dikembangkan oleh pemimpin
• Pemimpinan penuh perhatian pada budaya dan lambang-lambang makna yang dibentuk oleh individu atau kelompok
• Berfokus pada interpretasi individu

G.   Kepemimpinan Kontingensi
• Berfokus pada situasi dan mengevaluasi bagaimana menyesuaikan peilaku dengan lingkungan.

H.   Kepemimpinan Moral
• Berfokus pada nilai, kepercayaan, etika
• Berdasarkan pada rasional normatif, rasional berdasarkan pertimbangan benar dan salah

I.      Kepemimpinan Pembelajaran
• Fokus pada bagaimana meningkatkan proses dan hasil pembelajaran
-tercermin sekali dari nama model kepemimpinan ini adalah “pembelajaran”. Hal ini pun terdapat kaitan dalam bidang pendidikan.
Sebagai contoh:
Kita lihat seorang guru sebagai seorang pemimpin (inspirator dan motivator) di kelas bagi anak didiknya harus mampu meningkatkan focus pembelajaran terhadap prosesnya. Dikarenakan pengalaman anak didik berbeda-beda, hal itu menyebabkan proses yang dilalui anak pun juga berbeda. Maka dari itu, hal tersebut yang menjadi konsen guru untukmeningkatkan kompetensi padegogik dan professional untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermanfaat bagi anak didik tersebut. Guru sebagai sang inspirator dan motivator harus mampu memeberikan contoh dan dorongan semangat kepada anak didiknya sehingga hasil pembelajaan yang dicapai pun akn dapat berjalan dengan optimal.



[1] Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. BUMI AKSARA, 2011), h. 154
[3] H.Wiranto,SH, Pemimpin Adiluhung, Teraju, 2006, H13

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer