ADA CERITA DI BAWAH MEJA

Dua pasang kaki saling berbicara empat mata di bawah meja. Memberi tanda kalau ada di antaranya yang kesal lalu menendang-nendang.

Sepasang kaki yang ditendang lalu berdiri menghentak bumi. Maksud hati meredam emosi, malah terbaca oleh sepasang kaki di depannya.

Bimbang oleh suasana, sepasang kaki yang lebih dulu menyulut api kini engkang kaki meninggalkan sepasang kaki satunya yang sedang bediri mematung.

Salah karena sikap tidak mau disalahkan, sepasang kaki satunya yang sedang berdiri kemudian berlari mengejar sepasang kaki yang meninggalkannya sampai di ambang pintu.

Di sana, sepasang kaki itu kembali mematung, melihat kalau sepasang kaki yang dikejarnya tidak disangka-sangka memang telah meninggalkannya.

Dari selang beberapa menit, keriuhan terjadi di depan restoran. Tersiar kabar bahwa terjadi kecelakaan di trotoar jalan depan restoran. Ada sebuah mobil yang melintas lepas kendali dan menabrak seorang perempuan hingga tak sadarkan diri.

Ketika siuman, ia terhenyak kaget.

Kini kakinya agak lama tak lagi berfungsi, agak lama operasi itu berlangsung karena akan diamputasi, dan agak lama sepasang kaki yang satunya harus menerima kenyataan pahit bahwa kini tidak ada lagi yang akan menendang-nendangnya seraya bermaksud memberikan tanda sebuah perhatian, sudah tidak ada lagi perbincangan empat mata di bawah meja. 

(Ciloto, 12 Maret 2019)