Pw Ketemu B Bukannya SMP?
"Jadi, apa alasan saudara masuk dan mendaftarkan diri mengikuti paket B ini?", bertanya seorang pegawai yang sedari tadi duduk memperhatikan pria muda yang lagi asik ngelap keringatnya dengan jari-jarinya yang pernah punya pengalaman masuk ke lobang hidungnya sepersekian detik yang lalu.
"Alasan saya, Yaitu Hidup saya pak.. ", pria itu menjawab dengan lugas tanpa basa basi, namun sempat basian di mulutnya itu nyiprat ke dahi pegawai yang sedari tadi masih tetap duduk dan memperhatikan.
Pelan-pelan dimengerti akhirnya pengawai ini memahami apa maksud anak muda jangkung nan cekung itu menghampirinya di meja layanan masyarakat desa Bakti Bener. Hati pegawai ini pun terenyuh, kagum mengharu biru karena melihat anak muda dengan kejujurannya ingin masuk sana, demi hidupnya. Maka ditanyalah anak muda ini sekali lagi.
"Hidupmu? Kenapa hidupmu wahai anak muda bersahaja?", dengan sopan pegawai itu menanyakan hal yang seharusnya tidak mesti dipertanyakan lagi. Karena ia sebenarnya tahu jawabannya, bahwa itu hanya jawaban kiasan saja.
(menyelam dalam pikirannya, anak muda itu akhirnya bersuara..)
"Hidup saya gajelas. saya masuk sini, biar jelas, pak", jawaban yang kembali lugas diberikan tanpa ada basian yang keluar dari mulutnya, melainkan ekspresi wajah yang, wah, seperti sedang melakukan dualisme pekerjaan, nahan dan ngeden di dalam jamban secara bersamaan.
Spontan, pegawai yang selama 4 tahun belakang ini selalu menjadi Pegawai Teladan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat desa Bakti Bener kini meminta urung diri dari meja dan kerjaannya. Akhirnya ia keluar dari pagar untuk selama-lamanya. Ditinggalkannya anak muda itu, basian yang jatuh kena dahinya dilapnya, ditinggalkan meja tercinta yang pernah menjadi saksi bisu pemikirannya, "tak ada yang sia-sia selagi kita berusaha."
Dan sekarang ia mengerti kalau ia sudah sia-sia meladeni anak muda itu, yang mana sekarang sudah berada di depan wajahnya, siap sedia mengusap air mata yang mau jatuh di relung pipi si pegawai yang pensiun muda. Anak muda itu juga mengerti kalau pegawai yang ada dihadapannya sedang merasa haru yang berbahagia...
Komentar
Posting Komentar