Vol. 2 (Cinta dan Rahasia)


__________________________________ 

"Langkah kaki"
-----------------
Aku adalah Penikmat Senja. Kuakui itu ketika ku melangkah kan kaki melewati pepohonan rindang..
.
Ada yang berbeda dari sebelumnya, aaahh..! Aku baru tersadar betapa rindunya helaian Sang Daun pada Si Aspal yang menghapus janji menjadi bukti, juga mengugurkan lara menjadi romansa, ..
.
~~~



"Ocehan Burung",
--------------------
Lalu hadirlah 'omongan-omongan' dari banyaknya mesin berbahan bakar kebatilan.. Mereka hadir seperti membawa suasana Ibukota yang hakiki..
.
Anehnya, Aku seperti dibisikan oleh angin dengan pesannya yang bersiul:"Ada yang memperhatikanmu".
.
Kemudian firasatku menerka mengatakan,"Ah kamu suka malu menampakan wujud, hei Burung~~" .
.
~~~
.

"Bocah Senja"

--------------

(Di perjalanan) Kadang Aku kasian pada diriku, serius inikah Aku menyikapi Hidup? Akankah Nilai A+ yang ku dapat dari Sang Guru?..
.
Hal Ini berbeda sekali dengan mereka, 'Bocah Senja' yang dengan Napas Khayalnya membuat Aku memasuki batas ruang dan waktu. Semakin ku lihat 'mereka', semakin ku dekat dengan 'Impian'-ku..
.
Namun tidak ketika ku sadari kalau memang dari 'mereka' ada yang 'memperhatikanku'.
.
Aku terus berjalan berharap tebakan ini benar, namun.... sepertinya salah, 'mereka' tengah asik dengan Imajinasinya~
.
(terdiam) lantas, apakah memang benar tak ada sepasang bola mata lugu berbinar diantara 'mereka' yang menyapaku? batin ini bertanya..
.
~~~
.
"Es-Batu - Batu-Es"
---------------------
Melupakan pertanyaan-pertanyaan ini yg kerap kali muncul sangatlah efisien jikalau melepaskannya bersamaan dengan melepas Dahaga.. Yap benar sekali! Meminum minuman yang mengandung (rasa) jeruk di dalamnya berguna 2kali untuk menyejukkan hati juga kerongkongan..
.
Batu jadi Es inilah yang ku gambarkan pada perasaan ku saat ini.. Kurasa perasaan ku ini berjodoh dengan rasa haus ku..
.
~~~
.
"Laju Pun Berhenti"
--------------------------
Tidak jauh, tidak juga dekat. Ingin ku lempar namun apa gunanya kaki jikalau bisa mengejar. Ingin ku hampiri, tapi takut 'dalam'nya tak sesuai ekspetasi..
.
Ya sudahlah, kapan lagi berkorban demi Masa Depan (sambil membuang sampah plastik minuman pada tempatnya)..
.
Ketika sembari membuang, sembari ku menengok ke belakang. Namun, aku tetap tidak melihat siapa siapa.. Hanya ada Bocah Senja, Kicauan Burung, dan bekas Langkah Kaki ku..
.
"Hari bagaimana ini? ehh bukan, hari kenapa, eh salah. Hari Siapa ini???! Aaaarghh~" Geram ku.
.
~~~
.
"Ingatan Memang Tak Bisa Bohong"
---------------------------------------
Kadang Ratu Senja tak bisa berbohong pada Penguasa Malam. Mungkin saja karena Sang Ratu mau tak mau harus menghampiri Penguasa Malam dengan memberikan laporan sebagai jalan (proses) untuk menyerahkan Statuta-nya pada Raja Fajar..
.
Ingatku, kalau Aku masih tetap berjalan di antara pepohonan rindang saat sore ingin tenggelam.. Dan yang paling Aku ingat, sepertinya Aku pernah bertemu dengan........ Ah! Aku tak pernah lupa akan wujudnya (tersenyum)
.
Lalu, dalam hati aku bergema, "Kenapa bisa ingatan ini muncul? Apakah aku harus membohongi ingatan ku?" (Kembali berjalan dalam sebuah teka teki)
.
Sudah kurang lebih 5 menit dari perjalanan ku menyusuri taman di tempat aku menimba ilmu, tempat dimana banyak orang mendiskusikan kejadian2 masa lalunya..
Dan kurasa, Kamu sedang memperhatikan ku, Langit~
.
~~~
.
"Aduh!!"
----------
Bisa bisanya aku di kelabui oleh pandangan, sudah 2 perempatan aku lewati. Yang mana aku harus berbelok pada perempatan pertama..
.
(Kembali lagi)
.
.
--------------------------------------
To Be Continue (A.Naufal, 2016)

Komentar

Postingan Populer