Vol 1. (Cinta dan Rahasia)

"Hai..",
Ucapan yang kerap kali aku berikan kepada seseorang yang selalu melintas tepat di hadapanku...
Seseorang yang selalu melihatku dengan tatapan yang berbeda, berbeda jua saat aku melihatnya...
Seketika sore pun datang dan aku bertemu dengannya lagi di tempat yang sama, kali ini aku sengaja tidak ingin menatapnya...
------------------------------------------------
Siapa gerangan yang menjadikan aku enggan menatapnya lagi?
Padahal, ia tidak salah. Dan ia juga tidak menyalahkan ku...
-----------------------------------------------
Firasatku terbuai dikala aku ingin melangkah menuju tempat itu,
Dada ku berdetak sangat kencang lebih dari seekor kuda yang berlari mengejar majikannya pergi...
Lalu saat aku tiba, akupun menunggu dengan ditemani pelbagai peruntungan. Sampai akan menjadi mitos jika aku tidak bertemu (lagi) dengan nya...
Dan sepertinya, peruntungan ini berpihak kepadaku dengan isyarat Langit memberikan sinyal Harmoni-Nya yang Syahdu...
-----------------------------------------------
Yaa,dia. Perempuan berkerudung santun layaknya tuan putri bermahkota menawan yang menandakan derajadnya ini berjalan berlawanan arah dengan ku..
Aku rasa ini bukan pertemuan ku dan dia pertama kalinya. Namun, apa yang berbeda?
Ini sama saja melebihi pertemuan Jack dan Rose di kapal Titanic kala itu..
Aku yang saat itu mempunyai janji dengan teman-temanku, di saat itu aku ingin ke kantin memanjakan perut dengan memberikan suguhan yang mengenyangkan, menjadi lupa dan hilang kendali...
Ada apa gerangan?
Ketika ku ingin meminta pertolongan kepada Langit, Langit malah tersenyum bahagia. Kau ini mengejek atau apa? Geramku..
------------------------------------------------
Apa yang harus aku perbuat?
Ku lirik jam tangan ku.. Tepat pukul 16.12 Waktu Indonesia Sekitar.
Hah? Kemudian dengan ku melihat waktu, semua ini akan baik seperti sediakala?
-----------------------------------------------
Sampailah aku berlaga seperti Rangga, dengan dingin nya ia selalu menatap Cinta di tengah keraguan..
-----------------------------------------------
Mendekatiku si perempuan itu, dan aku pun melangkah menuju apa yang ada di belakangnya..
Sengaja aku tidak menatap nya (lagi)..
Aku berharap ini cepat selesai layaknya pelajaran Matematika..
------------------------------------------------
(dalam perjalanan)
Jauh....
Jauh-dekat....
dekat.... kemudian melekat.....
Niatan ku luntur untuk tidak lagi menatap nya,dan prasangka ku sia-sia..
Dengan aku di kagetkan oleh sebuah kalimat bersahaja yang bernada lemah namun membuat diri ini bergetar...
"Assalamualaikum...." Ia menyapaku.
Dan mau tak mau bibir ini membalaskan salamnya
"Mmm, ahh, ya, Wa'alaikumsalam.."
-To Be Continue-

Komentar

Postingan Populer