Manusia Langit

"Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan matahari dan bulan yang bersinar" (QS. Al- Furqon ; 61)

Malam ini kita bermimpi,
bukan tentang masa depan di perkantoran, atau rumah besar dipinggir jalan. Mimpi itu hanya sekedar bagaimana kita bisa menyentuh langit. Katamu mudah, hanya dengan menutup mata dan bayangkan kebahagiaan. Lalu terbanglah, langkahkan kakimu ke udara. Temui kebebasan, gapai bulan, raihlah bintang. Menjadi bagian dari langit. Menari nari dengan bebas, bersama para laron dan burung burung malam.


Ditengah lelapnya manusia, ada kita yang sibuk berimajinasi. Meninggalkan kenyataan bahwa gravitasi bumi menolak dengan tegas bahwa manusia bisa terbang. Aku bahagia, bahkan dengan senyuman yang tak bisa dihentikan. Aku bahagia, dengan kamu yang seolah disampingku, membersamaiku berimajinasi. Aku bahagia, apa kamu juga merasakan hal yang sama?


Aku ingin terbang tinggi, lebih tinggi, lebih tinggi, lebih tinggi lagi. Bahkan menyentuh bulan, beristirahat diatasnya. Atau bercanda ria dengan bintang. Berlompatan dari yang satu ke yang lain sembari melihat mereka berkelap kelip. Aku ingin kesana. Meninggalkan bumi yang sedang tidur. Meninggalkan kamar ku dengan guling tertutup selimut.


Kamu tau,
aku belum pernah merasakan sedekat ini dengan langit. Seolah ia benar benar tergapai, dapat disentuh dan menyatu di dalam dada. Aku pikir aku adalah manusia bumi yang tertakdir hanya mampu menatap langit. Tapi ternyata, denganmu dan imajinasi kita, rasa rasanya aku bertransformasi menjadi manusia langit. Menjadi bagian dari bintang-bintang, menjadi cahaya bersama bulan. Bahkan aku menjadi langit. Mengusir awan-awan gelap.


Kamu tau rasanya bahagia?
Sulit sekali digambarkan, tapi kamu tau? Tak ada yang lebih membahagiakan dibandingkan bersatu dengan langit, terbang, menari-nari, dan bernyanyi. Terlebih lagi, ada kamu disampingku. Aku tidak berimajinasi sendirian.


Ah tapi, apakah ini hanya sekedar imajinasi? Bagaimana jika ini adalah kenyataan? (Lobelia, 2016)

Komentar

Postingan Populer