- Bermula pada titik yang disebut "Cinta" -

Aku bukan seorang yang hebat dalam merangkai kata. Atau pujangga kelas dunia yang mahir membuat tulisan tulisan untuk keabadian, sama sekali bukan. Aku hanya manusia sama seperti mu yang sedang merasakan mahligai cinta.

Biarkanlah pergelangan tangan ku berkarya secara naluriahnya, dan biarkanlah aku berimaji dengan cara ku sendiri..
________________________________
________________________________

Bermula pada titik yang disebut 'cinta'.

¤¤

(Jutaan tahun silam, ada seorang pria tengah duduk di tepi danau, dan mulai menuliskan bait demi bait cerita sambil menatap bayangan semesta....)


...Hawa merasuki kalbu secara berirama,
berbicara tanpa bersuara,.. Ada apa gerangan?

(mulailah ia menulis)
"Kau tahu polemik semesta? Aku semakin ragu apakah mereka membicarakan dua insan yang sedang jatuh cinta.."

"Iya! Aku sedang jatuh cinta, memang begitu mudahnya dilihat..tapi aku sedang jatuh cinta dengan masa depan.."

"Aku jatuh cinta dengan impian ku ingin membahagiakannya.
Yang selalu menemani kesendirian ku, membuatkan bekal semangat ketika ku hendak berlayar, dan menunggu kehadiran ku tanpa letih dan lelah.."

"Aku mencintai atas Ridho dari Pemilik Hati ini.. Yang menciptakan aku dan dia untuk bersama-sama mengarungi samudra ruang dan waktu.."

"Aku yakin, semesta menjawabnya. Bagaimana dua insan akan selalu bersama sampai alam selanjutnya.."


"Lalu 'Cinta' akan hadir kepada mereka yang saling percaya,
cinta akan hadir sebagai Tabib untuk mereka yang sedang sakit,
sebagai Hakim di saat keadilan patut diperjuangkan,
dan cinta akan hadir untuk Kebahagiaan..."

"Cinta bisa datang ke dalam bentuk apa saja. tapi, Kenali cinta, rasakan keberadaannya, sentuhlah, lalu genggam.. Maka cinta tak bisa berpindah tangan.."

Sampai disini,
aku sangat bahagia sekali atas kesempatan yang diberikan ruang dan waktu dalam memandangi semesta bersamanya, bersama alam, dan bersama cinta yang terjaga..

(Meninggalkan danau , menggenggam buku yg ditulisnya sambil melihat angkasa)

"Eureka! Aku menangkapmu, Venus!"
________________________________
________________________________
(A.Hu)