-Kami Masih Disini Menunggu Pagi-

Teruntuk, Pak Rektor yang duduk nyaman di Singgahsana-nya..
Ada sebait sajak dari Kami, Seniman jalanan di kampus Pendidikan..
Tidak usah di dengar, dan dibaca..
Selamat, bersandiwara....
------------------------------------------------
-Kami Masih Disini Menunggu Pagi-
__________________________________
Dingin menyelimuti kami dalam gelapnya gulita...
Tanpa hadirnya pelangi nan elok di pelosok pinggiran Ibukota..
Wahai bibit padi, bersenandunglah...
Ajak burung camar untuk menemanimu...
Dalam harmoni kerinduan yang menjelma..
Kami masih disini menunggu pagi,
Berbohong kepada sang Malam yang menjadikannya tenang..
--------------------------------------------
Lalu seolah Kami dapat memutar waktu,
Seraya ingin kembali pada masa itu..
Masa dimana 'hitam' mengatakan dirinya 'putih'..
Dan masa dimana kebenaran menjadi sebuah kebetulan..
Saatnya Kami terlahir kembali,
Membawa sejuta aspirasi!
Berbondong-bondong untuk berhakiki,
Bahwasanya...
"Kami tidak akan mati"..
Karena kami masih disini menunggu pagi,
Berbohong kepada tetesan hujan yang menjadikannya tiada...
__________________________________
(A. Naufal, 2016)

Komentar

Postingan Populer